Hot Stuff

Tuesday, June 22, 2010

::Mawar dan Duri??::


Ada seorang gadis bernama maisara yang memelihara beberapa jenis tanaman di halaman rumahnya, salah satunya adalah bunga mawar. Dengan setia ia merawat dan menyiraminya setiap hari dari mulai kuncup hingga menjadi mawar merekah lengkap dengan durinya yang tajam. Suatu hari ia berfikir, "Mengapa bunga yang demikian indah tumbuh dari tanaman yang penuh dengan duri?". Terbeban dengan pemikiran ini, ia memutuskan untuk tidak menyirami pohon mawar tersebut, sehingga mawar itu mati sebelum sempat berbunga.

Ilustrasi ini sering terjadi dalam kehidupan beberapa orang percaya. Di dalam setiap kita ada 'mawar yang siap untuk berbunga'. Allah menginginkan kemampuan yang sudah Dia berikan di dalam kita dapat bertumbuh tanpa terhambat dengan duri-duri dari kedagingan kita. Banyak dari kita melihat pada diri kita sendiri dan hanya melihat duri-duri itu saja, hanya melihat hal-hal yang negatif, kekurangan dan ketidakmampuan. Kita kecewa dan berfikir bahwa tidak ada sesuatu pun yang baik yang keluar dari dalam diri kita. Kita menolak untuk menyirami hal-hal yang baik yang ada dalam diri kita, sehingga akhirnya mati. Kita tidak pernah menyedari akan potensi kita.

Beberapa dari kita tidak dapat melihat 'mawar' yang ada dalam dirinya; orang lain harus menunjukkan kepadanya. Hal yang terindah adalah apabila seseorang melihat orang lain, tidak melihat banyaknya duri itu tetapi melihat ke dalam, iaitu banyaknya 'mawar' yang bertumbuh di dalam orang itu. Inilah karakter , memandang seseorang, mengetahui kelemahan mereka, mengenali kemampuan dan kelebihan yang ada dalam diri mereka, membantu mereka untuk menyedari bahwa mereka dapat mengatasi kelemahan mereka. Apabila kita menunjukkan mereka bunga mawar yang dalam mereka, mereka dapat mengatasi setiap duri yang ada. Dan mawar itu akan bersemi, lebih empat puluh kali , dan seratus kali ganda.

Adalah tugas kita untuk membantu sesama kita dengan menunjukkan mawar mereka, bukan duri mereka.

Fikir2 renung2kan kembali bagaimana kita menilai diri sesorang yang baru kita kenali atau telah lama bergelar kenalan dan kini menjadi sahabat kita.. tiada manusia yang “perfect” jangan mengharap kesempurnaan dari seseorang kerana manusia tidak lari dari melakukan kesilapan dan itu fitrah kehidupan kita..

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...