Sumber : http://www.ilmi-islam.com
Saat siang melabuhkan tirai
Datanglah malam menyelimuti kesepian hati
Saat makhluk-makhluk pulang ke sarang
Hadirnya suara-suara merdu mendamaikan kalbu
Datanglah malam menyelimuti kesepian hati
Saat makhluk-makhluk pulang ke sarang
Hadirnya suara-suara merdu mendamaikan kalbu
Tatkala malam telah gelap-gelita
Tatkala bintang-bintang bertaburan di angkasa
Tatkala sang purnama tersenyum menyebarkab serinya
Kini yang tinggal
Hanya aku dan Dia
Dia, kekasihku
Tika hati sedang berkecamuk
Tika hati sedang gelisah
Tika hati sedang gundah
Diusik dek ujian dunia yang datang bertimpa-timpa
Menjadikan hati ini bertambah lemah
Aku juga insan biasa
Yang tiada kuat pegangan hatinya
Lalu menderaskan sungai-sungai yang mengalir
Di peluput mata
Menangisi setiap onak duri yang dilalui
Tibanya malam
Mmberi ruang kepadaku dan Kekasihku
Berdua-duaan bersama
Dia memujukku, membelaiku
Dengan ayat-ayat cinta-Nya
"Demi malam apabila telah sunyi,
Tuhanmu tidak meninggalkan engkau (Muhammad)dan tidak (pula) membencimu." (ad-Duha:2-3)
Saat manusia membenciku, memulauku
Dia hadir memberikan sepenuh perhatian
dan kecintaan-Nya
Yang tiada berbelah-bagi
Yang tiada pernah kudapati
Dalam diri setiap manusia yang kukasihi
Di kala titisan-titisan mutiara
Mengalir tiada perinya lagi
Dia bergurindam lagi
Memujuk hati yang lara ini
"Kami akan memberikan perhatian sepenuhnya
kepadamu (wahai golongan) manusia dan jin!
Maka nikmat Tuhanmu yang manakahyang kamu dustakan?" (ar-Rahman: 31-32)
Kuamati setiap bait-bait cinta
Yang diucapkan-Nya kepadaku
Subhanallah
Hatiku kini tenang kembali
Lihatlah,
betapa romantiknya Kekasihku ini
Setiap hari satu persatu manusia
Menginggalkanku
Membenciku
Memboikotku
Tapi Dia tetap di situ
Terus mencintai diri ini
Aku tidak sunyi lagi
Kerana ada Kekasih hati yang sudi menemani
Akan kuberikan sepenuh cintaku pada-Nya
Melebihi cintaku kepada lainnya
Aku mencintaimu, wahai Kekasihku, Allah s.w.t
Tatkala bintang-bintang bertaburan di angkasa
Tatkala sang purnama tersenyum menyebarkab serinya
Kini yang tinggal
Hanya aku dan Dia
Dia, kekasihku
Tika hati sedang berkecamuk
Tika hati sedang gelisah
Tika hati sedang gundah
Diusik dek ujian dunia yang datang bertimpa-timpa
Menjadikan hati ini bertambah lemah
Aku juga insan biasa
Yang tiada kuat pegangan hatinya
Lalu menderaskan sungai-sungai yang mengalir
Di peluput mata
Menangisi setiap onak duri yang dilalui
Tibanya malam
Mmberi ruang kepadaku dan Kekasihku
Berdua-duaan bersama
Dia memujukku, membelaiku
Dengan ayat-ayat cinta-Nya
"Demi malam apabila telah sunyi,
Tuhanmu tidak meninggalkan engkau (Muhammad)dan tidak (pula) membencimu." (ad-Duha:2-3)
Saat manusia membenciku, memulauku
Dia hadir memberikan sepenuh perhatian
dan kecintaan-Nya
Yang tiada berbelah-bagi
Yang tiada pernah kudapati
Dalam diri setiap manusia yang kukasihi
Di kala titisan-titisan mutiara
Mengalir tiada perinya lagi
Dia bergurindam lagi
Memujuk hati yang lara ini
"Kami akan memberikan perhatian sepenuhnya
kepadamu (wahai golongan) manusia dan jin!
Maka nikmat Tuhanmu yang manakahyang kamu dustakan?" (ar-Rahman: 31-32)
Kuamati setiap bait-bait cinta
Yang diucapkan-Nya kepadaku
Subhanallah
Hatiku kini tenang kembali
Lihatlah,
betapa romantiknya Kekasihku ini
Setiap hari satu persatu manusia
Menginggalkanku
Membenciku
Memboikotku
Tapi Dia tetap di situ
Terus mencintai diri ini
Aku tidak sunyi lagi
Kerana ada Kekasih hati yang sudi menemani
Akan kuberikan sepenuh cintaku pada-Nya
Melebihi cintaku kepada lainnya
Aku mencintaimu, wahai Kekasihku, Allah s.w.t
No comments:
Post a Comment