Oleh : Mohd Rusdi Ramlee
Sumber : I Luv Islam
Berhampiran sebuah bandar, seekor kuda nampak berlari-lari menelusuri jalan sebuah desa. Di atas belakangnya ada seorang pemuda menunggang dengan begitu bersemangat. Sesekali sang kuda berbunyi sebagai sahutan dari pukulan kecil pada badan si hitam oleh tuannya. "Hayo hitam, hebaa...hebaa...," suara sang tuan sambil menepuk punggung belakang sikuda hitam.
"Kenapa kamu begitu bersemangat,Wahai Hitam? Padahal, kamu sudah begitu jauh berlari?" tanya seekor kerbau di sebuah tempat istirehat haiwan tunggangan. Beberapa kuda lain nampak berbaring santai sambil mengunyah rumput hijau. Tali-tali di leher mereka masih terikat di tiang-tiang yang sudah disediakan. Kebetulan, sang kerbau berada tidak jauh dari si kuda hitam. Dan Si Hitam pun menoleh kepada sang kerbau.
"Aku punyai mimpi, Teman!" jawab Si Hitam kepada kerbau. Sinar wajah Si Hitam masih menampakkan semangat yang tinggi. Ia sama sekali tak terlihat keletihan.
"Mimpi?" tanya sang kerbau begitu kehairanan.
"Ya, mimpi!" jawab Si Hitam begitu yakin. "Setiapkali meninggalkan kandang, aku bermimpi kalau tuanku akan membelikanku ladam di kakiku yang bagus buat aku. Dan setiapkali akan pulang, aku membayangkan kalau tuanku sudah menyiapkan rumput hijau di kandang. Ah, sungguh mengasyikkan!" jelas Si Hitam begitu bersemangat sambil sesekali memejamkan matanya tanda keasyikkan.
"Tapi, kenapa ladam di kakimu masih buruk?" tanya sang kerbau sambil melihat telapak kaki Si Hitam.
"Aku yakin, mimpiku akan menjadi kenyataan. Mungkin esok, tuanku akan membelikan aku ladam yang baru buatku," jawab Si Hitam begitu ghairah.
"Bagaimana kalau tidak juga?" sergah si kerbau seperti menggugat.
"Ya, besok lagi!" jawab Si Hitam masih yakin. "Sebenarnya, aku tidak pernah kehilangan mimpi!"ucap Si Hitam sambil mengalihkan wajahnya ke arah rumput yang tersedia di hadapannya. Dan ia pun mengunyah sambil menanti tuannya yang akan mengajaknya pulang semula ke rumah tuannya.
Tidak semua mimpi muncul di saat tidur. Ada mimpi-mimpi yang lahir dikala seseorang sedang terjaga. Bahkan, sangat terjaga. Mimpi jenis ini boleh diibaratkan seperti bahan bakar. Orang seperti ini menjadi lebih bersemangat. Jarak yang jauh terasa dekat.Beban yang berat terasa ringan. Halangan dan rintangan pun menjadi tidak punya erti.
Itulah mimpi yang digenggam oleh orang tua kita terhadap masa depan anak-anaknya. Itu juga mimpi yang melekat pada para pemimpin Negara yang ikhlas hatinya. Dan, mimpi yang dimiliki oleh siapa pun yang tak pernah letih dan tidak tahu erti berputus asa melakukan perubahan keadaan diri. Mereka terus bergerak pada untaian perjalanan kehidupan: Mimpi hari ini adalah kenyataan hari esok.
Menarik apa yang telah diucapkan Si Kuda Hitam kepada sang kerbau, "Jangan pernah kehilangan mimpi!"
No comments:
Post a Comment